Apakah Kepribadian Dapat Diubah?

 Mengenal kepribadian seseorang atau kepribadianmu, kita kadang akan melebih-lebihkan diri atau malah sebaliknya yaitu merendahkan diri kita sendiri.

Itulah mengapa sebuah pepatah bijak mengungkapkan bahwa kamu tidak dapat menilai diri sendiri kecuali lewat cerminan pandangan orang lain.

Agak aneh kelihatannya menilai kepribadian kita, apalagi berusaha mengubahnya. Namun, dibeberapa dari kita rasa-rasa ingin berusaha mengubah, memperbaiki dan juga ingin mengembangkannya.

Tetapi sebelumnya apa sih itu kepribadian!

Dari sebuah artikel yang pernah saya baca di Psychology Today mengungkapkan bahwa kepribadian merupakan tampilan dari kumpulan sifat yang membuat individu berbeda, ini pula membuat seseorang lebih agak menonjol satu sama lain. 

Selain itu, kepribadian dapat menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dan membuat diri kita sebenarnya tidak ingin seperti ini.

Anggap aja mereka yang cenderung murung di kamar mungkin berharap ingin lebih optimis, orang pemalu mungkin ingin menjadi sorotan publik maupun orang banyak tingkah ternyata berharap ingin mendapat perhatian dan masih banyak lagi.

Tapi satu kesimpulan yang dapat diperoleh dari mereka adalah mereka ingin mengubah beberapa ciri kepribadian.

Di satu sisi cakupan sifat kepribadian terbilang cukup stabil selama masa dewasa daripada masa perkembangan (anak-anak_bagai kertas putih). 

Na’asnya kita baru menyadarinya ketika udah dewasa dan ingin mengubah dan merevisi beberapa bagian kepribadian.

Percaya atau tidak kepribadian juga memiliki sisi yang dapat bervolusi dan ruang evolusi kepribadian dapat bergeser terutama dalam jangka waktu yang terbilang lama.

Lalu gimana cara kita mengubah kepribadian dan apakah memang ini dapat diubah atau…

Simak!

Apakah Kepribadian Kita Dapat Diubah Atau Mungkinkah...

apakah kepribadian dapat diubah atau

Seiring bertambahnya usia hal-hal yang dapat kita rasa bergeser bila di ukur berjarak 5 sampai 10 tahun maka, kepribadian termasuk didalamnya.

Coba kamu renungkan dan pikirkan kembali apa aja yang berbeda dengan cara pandangmu dibeberapa tahun lalu dan sekarang kamu defenisikan kembali sesuai pengalaman.

Dulu mungkin kita menggambarkan dunia sangat indah dan menyenangkan dimasa kanak-kanak, tapi pas udah tumbuh dewasa ternyata dunia lebih kejam dari kelihatanya entah itu kita sempat berpikir saya harus bangun pagi buat sarapan, mikirin jadwal harian, dedline dari perusahaan ataupun tumpukan presentasi yang harus di perbaiki besok, semua ini adalah tuntutan dan tanggung jawab yang mesti dimiliki ketika udah dewasa…

Kesannya mungkin agak curhat hehee….

Pemahaman kita dari waktu-waktu berbeda, masalah ini mungkin tetap sama tapi entah mengapa cara pandang kita kadang berbeda setelah mengetahui kebenaran yang ada.

Gagasan bahwa kepribadian yang kita anggap statis atau tetap ternyata dapat bergeser dengan seiring pergeseran dari waktu ke waktu.

Apakah kepribadian dapat di ubah. Dengan sedikit keringat dan sedikit keberuntungan ditambah kesadaran, kamu adalah termasuk orang mungkin dapat keluar dari pola perilaku lama dan mulai bertindak lebih seperti apa yang kamu inginkan yaitu perubahan pribadi yang lebih baik.

Sebelum menyelam lebih dalam tentang cara mengubah kepribadian, kita perlu sedikit melirik tetang apa saja yang mempengaruhi kepribadian atau seridaknya memahami faktor apa sebenarnya yang menyebabkan kepribadian.

Ada banyak ungkapan yang muncul apakah kepribadian dibentuk oleh Nature (genetik) atau oleh Nurture (didikan, pengalaman dan lingkungan).

Di waktu lampau, ahli teori dan para filsuf sering mengambil pendekatan satu lawan satu dan menitiberatkan pentingnya Nature atau Nurture

Namun untuk sekarang ini sebagian besar pemikir akan setuju bahwa kepribadian adalah campuran dari dua kekuatan yang pada akhirnya membentuk sebuah kepribadian seseorang. Secara sederhana kombinasi Nature dan Nurture adalah faktor penyebab kepribadian.

Tidak hanya itu, hubungan antara genetik dan lingkungan dapat membentuk kepribadian tentang bagaimana pribadi kita dapat diekspresikan.

Semisal, kita mungkin dalam genetik cenderung termasuk orang yang ramah dan santai, tapi pada situasi seperti bekerja di lingkungan dengan tekanan tinggi, itu dapat membuat diri kita menjadi mudah marah dan tegang dibanding di tempat lain.

Bila dipikir Nature (genetik) yang kita bawa sejak lahir memang benar adanya, tapi tidak hanya itu Nurture (didikan, pengalaman dan lingkungan) telah menjadi cetak biru dalam genetik kita.

Anggap aja tiap orang itu lahir memiliki keunikannya masing-masing seperti plastik, besi dan kayu. 3 bahan dasar kita anggap sebagai genetik.

Lalu, bagaimana sebuah bahan dasar ini dapat bernilai?

Kamu tentu paham bahwa plastik bisa lebih mahal daripada besi ketika plastik itu di bentuk sedemikian rupa sehingga memiliki nilai seni, begitupula kayu dapat di ukir menjadi beragam bentuk sehingga dapat menjadi benda berharga dan besi pun demikian. Semua tentang bagaimana proses dari bahan dasar ini dapat bernilai.

Nah! Dari sinilah kita miliki bahan dasar yang di bawa sejak lahir dan sekarang kita sedang menggoresnya, mengukirnya, memahatnya dan mengecatnya berdasar nurture tempat kita berada sekarang.

Meski jika dipaksa tentang bagaimana kita memulai proses membuat sesuatu tetap saja bahan dasarnya akan tetap sama.

Jadi, apa yang ingin kamu lakukan terhadap kepribadianmu sendiri!

Di banyak seknario dalam hidup, kamu mendapati bahwa ada hal tertentu dari kepribadianmu ingin di ubah.

Kita bahkan bisa menetapkan tujuan dan berusaha mengatasi sifat-sifat yang bermasalah semisal mencoba lebih ramah, lebih baik dan lebih terbuka.

Berubah dari introvert ke ekstrovert mungkin sulit atau bahkan tidak mungkin, tetapi dibeberapa temuan baru menurut para ahli kamu dapat membuat perubahan nyata dan bertahan lama terkait kepribadian:

1. Coba Pelajari Kebiasaan Baru

Agak berat terasa bila kita udah lekat yang namanya dua tiga kebiasaan negatif, apalagi kita udah lama memilki respons otomatis dari kebiasaan tersebut.

Tentu saja, membangun kebiasaan baru ataupun menghentikan kebiasaan lama tidaklah mudah, ini membutuhkan waktu, upaya dan perhatian yang serius.

Disisi lain dibeberapa kejadian nyata kebiasaan yang udah kita bawa itu pada dasarnya mendikte, ia memperlihatikan siapa diri kita sekarang dengan membawa kebiasaan positif dan kebiasaan negatif pula.

Pada sebuah tulisan yang pernah saya pahami bahwa kebiasaan ternyata sukar di atasi, sebab karna kebiasaan udah tersistem dan menjadi bagian dalam pikiran. 

Semakin sering kita mengulangi suatu aktivitas tertentu ini akan semakin mudah diingat, gara-gara semakin sering dilakuin akhirnya dalam bentuk apapun itu, ini dapat memberi kita respon otomatis menjawab semisal beberapa tahun lalu kita dapat mengendari sepeda, motor dan mobil.

Pada situasi tertentu kamu mendadak mesti menyetir kendaraan, orang-orang disekiling berpikir bahwa kamu tidak pernah membawa kendaraan beberapa tahun ini.

Pertanyaanya apakah kamu dapat membawa kendaraan sekarang?

Mungkin dengan sedikit dorogan dan tindakan awal kamu terbata-bata, setelahnya kamu dapat mengingat apa saja yang harus dilakuin, tanpa harus mempelajari cara naik sepeda, motor dan mobil selama beberapa pekan.

Artinya apa, ingatan yang dulu itu cukup membekas dalam benak kita, makanya tidak heran ini menjadi kenangan dan kebiasaan yang mendikte kita buat mespon dua tiga tindakan yang berkelanjutan atau dapat kita sebut siklus kebiasaan.

Namun, sayangnya sistem ini cukup sering diterapkan dalam membangun kebiasaan negetif daripada kebiasaan positif.

Olehnya itu, kita perlu sedikit memaksa membangun kebiasaan yang bersifat positif dan ini butuh proses agar berjalan otomatis.

“ala bisa karna biasa”

2. Apa Yang Kamu Yakini

Coba kamu letakkan prinsip bahwa kamu bertanggung jawab 100% terhadap tindakanmu, jika kamu yakin tidak dapat berubah, maka kamu selamanya tidak akan berubah.

Mereka yang berusaha untuk lebih supel (mudah berteman), tetapi percaya bahwa sifat ini tetap, permanen dan tidak dapat diubah. 

Otomatis sistem pikiran akan berakhir pada tindakan, dimana kamu benar-benar tidak pernah mencoba menjadi lebih ramah.

Namun bila sebaliknya keyakinan kamu bahwa peranti pribadi kamu dapat diubah, kamu tentu agak cenderung berusaha untuk menjadi lebih suka berteman.

3. Menerima Dan Mengembangkannya (Tambahan Pribadi_By. Penulis)

Sebuah tindakan sulit bagi saya bila mengubah orang introvert menjadi ekstrovert dengan alasan ingin tampil depan umum.

Secara pribadi ini terkesan memaksa atau memang benar-benar memaksa, agak panjang lebar kita belajar dan berusaha mengubah kepribadian.

Tapi, mungkin akan lebih baik tetap menjadi diri sendiri dan berusaha ngembangin kepribadian kita sendiri.

Boleh saja kita mengubah kepribadian!

Bila ditanya apa yang saya pilih…

Jawabannya saya yaitu saya lebih pro mengembakannya > mengubahnya.

Sebab, mengubah kepribadian udah kita pahami bersama, ini sifatnya stabil dan butuh waktu lama buat mengubahnya, lebih produktif rasanya ngembagin apa yang kita miliki sekarang dibanding mengubah.

Padahal keinginan mengubah kepribadian sendiri biasanya berawal dari anggapan semisal kepribadian ekstrovert lebih baik daripada introvert, tetapi nyatanya kepribadian itu ada plus minesnya tergantung situasi dan kondisi.

Tapi, jika ada ciri kepribadian yang cukup merugikan tidak ada salahnya, kamu mencoba mengubah kepribadian secara bertahap.

“biar lambat asal selamat”


Cat4tan

Perubahan suatu kepribadian memang tidaklah mudah dan mengubah sifat umum mungkin tidak dapat dilakukan. Tapi para peneliti percaya bahwa ada bagian tertentu yang dapat kamu ubah.

Jika kamu masih samar-samar dan bingung dengan kepribadian yang kamu miliki atau asal nebak aja. kamu dapat mencoba tes MBTI buat mengetahui kepribadianmu.

Tes ini bisa menjadi salah satu pendekatan untuk mengetahui gambaran umum kepribadian atau paling tidak kamu mengetahui kelebihan dan kekuranganmu.

Sehingga dengan begitu kamu dapat mengembangkan kelebihanmu dan berusaha mengubah atau memperbaiki kekuranganmu.

Tentu saja tes MBTI ini tidaklah 100% tepat sasaran (namanya gratisan), hanya saja ini lumayanlah buat membuka sedikit cerminanmu di khalayak publik.


Posting Komentar untuk "Apakah Kepribadian Dapat Diubah?"