Apalagi Yang Kamu Tunggu Bila Udah Pengalaman

Kadang kita cukup sering beralasan untuk tidak melakukan sesuatu yang udah bernilai positif dan berdampak besar di masa mendatang.

Belum lagi jika itu sudah jadi suatu pengalaman masa lalu.

Sebagai kesepakan awal pengalaman dapat kita akui bersama adalah skenario hidup yang udah pernah kita lewati entah baik tidaknya itu urusan belakang atau itu merupakan hal yang udah pernah kita lewati.

Pengalaman jatuh bangun sampai berhasil naik sepeda, motor dan mobil udah umum. Begitu pula kita udah lihai menulis, membaca, mendengar dan berbicara.

Semua udah jadi pengalaman hingga dititik ini kita masih saja cukup sering banyak mikir.

apalagi yang kamu tunggu jika udah pengalaman

Banyak mikir mungkin lebih jatuh pada diri saya pribadi, yang dengan mudah mikirin banyak hal sebab akibat sebelum melakukan sesuatu seperti menulis artikel dan membuat video.

Uniknya gara-gara banyak mikir, saya pun akhirnya kesulitan memulai sesuatu, bisa dikata saya udah tahu nilainya baik di masa mendatang dan udah jadi pengalaman. 

Ehh… 

Malah tidak ngapa-ngapain. Ironis bukan!

Saya menghindari sesuatu yang sudah pernah di alami tapi tetap sukar dan tidak ingin menjalani pengalaman itu.

Memang rasa malas dan bosan terhadap sesuatu menjadi makanan harian. Merupakan alasan bertubi-tubi untuk berani mengatakan “tidak” pada hal-hal positif.

Cukup menyimpan bukan bila kita menemui diri sendiri udah memiliki pengalaman tapi masih ketimpangan alasan fana.

Alasan kita lantunkan dengan halus bahwa ini bukanlah segala-galanya, tapi percaya atau tidak potongan kecil ini juga ngaruh di masa mendatang.

Hal-hal yang kamu anggap kecil dan remeh bisa saja sangat menjadi penentu di masa mendatang.

Mungkin kita dapat meremehkan alasan menunda dan bosan terhadap satu dua hal.

Tapi kalau menyangkut dengan prioritas kerja kita tepis menjadi hal tidak penting, ini akan sangat berimbas.

Cukuplah saya bercerita tentang satu dua tiga tahun lalu, saya terperangkat dengan rasa malas dan bosan untuk menulis artikel di blog dengan membuat konten video di youtube, sekarang saya ingin menyampaikan saya “menyesal”.

Walau bertahun-tahun lalu saya memiliki pengalaman yang mumpuni untuk menulis artikel dan membuat video, saya masih saja tidak serius melakoninya.

Saya lebih banyak membual dan beranggapan bahwa nanti aja kok ini akan selesai dengan sendirinya.

Dan lucunya kata nanti itu bukan satu dua jam ataupun dua tiga hari tapi bertahun-tahun bro…

Yah! Itulah hidup saya yang dulu suka bermalas-malasan.

Saya Ingin hidup seperti kukan tapi saya tidak menyadari secara langsung bahwa saya adalah human.

Pikiran saya terasa sangat hebat membuat spekulasi untuk menyelesaikan persolan di akal doang sedangkan aksinya hampir-hampir 0%.

Saya nulis artikel rata-rata satu dua bulan sekali.

Saya membuat video rata-rata satu dua bulan sekali.

Dan rencana sebenarnya ingin dilakuin tiap hari tapi begitulah saya, punya pengalaman tapi masih banyak mikir telalu lama.

Sebagai catatan penting dalam hidup saya sekarang ini untuk tidak terlalu kepikiran dan membual. Meski malas dan bosan saya ingin tetap mengambil tindakan.

Semoga ini bukan sebatas pemikiran belakang dan ungkapan di sini.

Begitu pun untuk kamu yang lagi menatap layar ponsel atau monitor, berusahalah menghindari tiang yang pernah saya tabrak ini hehehe…

Kalau masih ketabrak juga dan selalu berusaha menghindarinya tetap aja masih sama.

Saya ingin mengatakan bahwa memang ini cukup sukar dihindari.

Punya pengalaman di bidang tertentu tapi tiap hari masih mendapat masalah, ini tidak jadi persoalan.

Entah ini benar atau tidak. Masalah itu akan selalu ada bahkan lebih banyak dari apa yang kita bayangin.

Tapi ketahuilah bahwa jika memang benar hal paling mendasar itu terletak dari seberapa cepat kita bangkit dan memperbaikinya lagi maka bertindaklah…

Pointnya disini bukan pada masalah tapi seberapa cepat kamu mengambil tindakan sebelum terlena segudang alasan untuk menunda…

Dan selamat berjuang hehe…


Posting Komentar untuk " Apalagi Yang Kamu Tunggu Bila Udah Pengalaman"